WELOME TO MY BLOG

Minggu, 04 Januari 2015

“Keanekaragaman Kebudayaan di Indonesia”



“Keanekaragaman Kebudayaan di Indonesia” 

 
Indonesia, sebutan tak asing lagi yang sering kita dengar di manapun kita berada, di bangku pendidikan, di lingkungan masyarakat, di lingkungan keluarga, serta di lingkungan luas, mulai dari anak-anak dan dewasa di seluruh pelosok nusantara pasti pernah mendengar kata itu, “Apa sebenarnya INDONESIA itu ?” Ya benar Indonesia adalah tempat kita berpijak sekarang ini, tempat kita mengadua nasib kita, tempat kita di lahirkan, tempat kita melangsungkan kehidupan nan damai ini, serta tempat indah nan penuh keragaman yang menjadi kebanggaan seluruh penghuni negeri Indonesia tercinta ini.
“Dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau sambung menyambung menjadi satu itulah Indonesia, lagu tersebut pasti tidak asing lagi di telinga kita, itu merupakan salah satu lagu yang sedikit menggambarkan negara Indonesia kita ini yang terdiri dari pulau-pulau yang yang kemudian disatukan dalam satu ikatan yang disebut dengan “NKRI” yang tak terpisahkan.
Negara kita adalah negara yang sangat kaya akan hasil alam dan budaya, dan dunia harus mengakui hal ini. “Mengapa tidak ?” Indonesia memiliki kekayaaan alam yang sangat melipah diantaranya, Indonesia adalah pengahasil gas alam cair terbesar di dunia (20% dari suplai seluruh dunia) juga produsen timah yang besar, Indonesia juga memiliki terumbu karang terkaya di dunai (18% dari total dunia) dan Indonesia juga menempati peringkat pertama dalam produk pertanian, yaitu cengkeh dan pala serta peringkat kedua penghasil karet alam dan minyak sawit mentah, Indonesia adalah pengekspor terbesar kayu lapis yaitu sekitar 80% di pasar dunia, Indonesia memiliki jenis Anggrek terbesar di dunia yaitu sekitar 6 ribu jenis Anggrek, mulai dari yang terbesar yaitu Anggrek Macan sampai yang terkecil yang tidak berdaun, termasuk Anggrek Hitam yang langka dan hanya terdapat di Papua, serta Indonesia adalah negara Maritim terluas di dunia serta memiliki hutan bakau terbesar pula.
Selain pada kekayaan alam, Indonesia juga merupakan negara yang mempunyai suku bangsa serta kebudayaan terbanyak di dunia. Terdapat lebih dari 740 suku bangsa (etnis), serta 726 ragam bahasa, serta beragam kesenian yang berada di Sabang sampai Merauke yang beragam sampai-sampai ada negara lain yang ingin mengakui budaya atau kesenian negara kita ini sebagai budaya asli mereka, padahal itu adalah budaya kesenian asli negara kita. Dapat kita bayangkan ? betapa kayanya negara tempat kaki kita berpijak ini.
Berbicara tentang keragaman suatu bangsa, erat hubungannya dengan yang namanya kebudayaan. Dan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, kebudayaan merupakan hal yang sangat diperlukan . kebudayaan merupakan pedoman dalam penyelenggaraan berbagai aktivitas kehidupan. Apakah sesungguhnya kebudayaan itu ? Dalam menjelaskan pengertian kebudayaan, para ahli memberikan bermacam-macam definisi. Salah satunya menurut Koentjaraningrat, kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan dan ras, tindakan, serta yang dihasilkan manusia dalam kehidupan masyarakat, yang dijadikan miliknya dengan cara belajar. Dengan pengertian seperti itu, Koentjaraningrat menyatakan bahwa hampir semua tindakan manusia adalah kebudayaan. Tindakan manusia yang hampir seluruhnya merupakan hasil kegiatan belajar. Tindakan manusia yang tidak dilakukan melaui belajar jumlahnya sangat terbatas. Berbagai tindakan yangbersifat naluri seperti makan, minum, sopan santun. Cara hidup manusia dengan berbagai macam sistem tindakan tersebut dijadikan sebagai objek penelitian dan analisis oleh ilmu antropologi sehingga aspek belajar merupakan aspek pokok. Itulah sebabnya dalam hal memberi pembatasan terhadap konsep “kebudayaan” atau culture ilmu antropologi berbeda dengan ilmu lain. Kalau dalam bahasa sehari-hari “kebudayaan” dibatasi hanya pada hal-hal yang indah (seperti candi, tari-tarian, seni rupa, seni suara, kesusasteraan dan filsafat) saja. Sedangkan dalam ilmu antropologi jauh lebih luas sifat dan ruang lingkupnya.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                
Kebudayaan mengandung nilai-nilai budaya. Nilai-nilai budaya merupakan sumber aturan dan merupakan pedoman hidup bagi suatu masyarakat dalam menjalankan berbagai aktifitasnya. Sehingga kehidupan masyarakat menjadi teratur. Oleh karena it,  dalam suatu kebudayaan yang sama terdapat banyak pemikiran, sikap, dan tindakan yang sama diperlihatkan oleh warga masyarakat pendukung kebudayaan tersebut. Sebagai contoh apa yang sering kita lakukan ternyata juga sering dilakukan oleh orang lain di sekitar kita. Jika kita bertamu ke rumah seseorang kita akan mengetuk pintu ata membunyikan bel rumah, maka hal itu juga yang sering dilakukan oleh orang lain ketika bertamu. Ketika ada seorang Jawa bertemu dengan orang yang lebih tua, ia menunjukkan sikap hormat dengan menggunakan bahasa kromo inggil (bahasa jawa halus), maka hal itu juga dilakukan oleh orang Jawa lainnya.
Harsya Bahtiar mengatakan bahwa pemikiran yang kita wujudkan kebanyakan bukan merupakan pemikiran khusus kita sendiri. Kebanyakan pemikiran kita terdiri atas unsur-unsur budaya yang kita peroleh dari pengalaman hidup kita di tengah masyarakat dan melalui pendidikan. Banyak unsur-unsur kebudayaan telah menjadi pengatur pemikiran kita, sikap kita dan tindakan-tindakan kita. Di samping banyak pemikiran,sikap dan tindakan yang sama, banyak pula pemikiran, sikap, dan tindakan yang berbeda. Pemikiran, sikap dan tindakan yang berbeda seringkali karena mereka berasal dari masyarakat yang berbeda kebudayaannya. Pertanyaan yang muncul adalah mengapa hal ini terjadi ? Hal itu jelas dapat terjadi, sebab tiap-tiap masyarakat memiliki dan mengembangkan kebudayaannya sendiri. Hal itu menyebabkan masyarakat dengan kebudayaan yang sama memiliki banyak kesamaan dalam pemikiran, sikap dan tindakan.
 Di Indonesia memiliki banyak suku bangsa, tampak bahwa masing-masing suku bangsa tersebut memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Warga masyarakat yang berasal dari suku bangsa yang sama lebih banyak memiliki kesamaan pemikiran, sikap, dan tindakan dibandingkan dengan warga masyarakat dari suku bangsa yang berbeda. Hal ini menunujukkan bahwa setiap masyarakat termasuk masyarakat suku bangsa mengembangkan kebudayaan tersendiri yang menyebabkan kebudayaannya memiliki ciri khas dibandingkan dengan suku bangsa yang lain. Setiap suku bangsa memiliki identitas sosial, politik, dan budaya yang berbeda-beda, seperti bahasa yang berbeda, adat istiadat serta tradisi, sistem kepercayaan, dan sebagainya.
 Ciri keragaman kebudayaan lokal di Indonesia dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut :
1.       Keragaman suku bangsa
Klasifikasi suku di Indonesia menurut Van Vollenhoven yang membagi Indonesia ke dalam 19 daerah suku bangsa, yaitu : Aceh, Gayo-alas dan Batak Nias dan Batu , Minangkabau, Mentawai, Sumatera Selatan , Melayu, Bangka dan Belitung, Kalimantan, Minahasa Sangir-Talaud, gorontalo, Toraja, sulawesi  Selatan, Ternate, Ambon, Irian, Timor, Bali dan Lombok, Jawa Tengah dan Jawa Timur, Surakarta dan Yogyakarta, dan Jawa Barat.
2.       Keragaman bahasa
Indonesia termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia (Australia-Asia). Gorys Keraf membagi rumpun bahasa ini ke dalam sub rumpun :
1)     Bahasa-bahasa Austronesia Barat atau Bahasa-bahasa Indonesia/Melayu yang meliputi : Bahasa-bahasa Hesperonesia (Indonesia Barat) seperti bahasa Minahasa, Aceh, Gayo, Batak, Minangkabau, Melayu, Melayu Tengah, Lampung, Nias, Mentawai, Jawa, Sunda, Madura, Dayak, Bali Sasak, Gorontalo, Toraja, Bugis-Makasar, Bima, Manggarai, Sumba, Sabu. Dan bahasa-bahasa Indonesia Timur yang meliputi : bahasa Timor-Ambon, Sula Bacan, Halmahera Selatan-Irian Barat.
2) Bahasa-bahasa Austronesia Timur atau Polinesia yang meliputi : bahasa-bahasa Melanesia (Melanesia dan Pantai Timur Irian)
Melanesia (dari bahasa Yunani “pulau hitam”) adalah sebuah wilayah yang memanjang dari Pasifik barat sampai ke Laut Arafuru, utara dan timur laut Australia dan bahasa-bahasa Heonesia (bahasa Polinesia dan Mokronesia) 
3.       Keberagaman Religi
Indonesia memiliki keberagaman agama atau kepercayaan. Di Indonesia terdapat enam agama yang diakui secara resmi oleh negara yaitu : Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dan Konghucu. Selain itu berkembang pula kepercayaan-kepercayaan lain di masyarakat.
4.       Keberagaman Seni dan Budaya
Suku bangsa yang beragam di Indonesia tentu menghasilkan kebudayaan yang beragam pula. Salah satu wujud itu adalah kesenian, baik seni sastra, seni tari, seni musik, seni drama, seni rupa dan sebagainya.
Berdasarkan uraian diatas tersebut, Indonesia sebagai salah satu negara yang dilihat dari segi keadaan masyarakatnya memiliki ciri majemuk. Di Indonesia terdapat aneka ragam ras : ada ras Mongoloid, Kaukasoid, Negroid dan campuran, ada aneka ragam suku bangsa yang jumlahnya mencapai puluhan. Dan ada berbagai pemeluk agama serta beragam bahasa daerah. Kemajemukan tersebut sudah sejak lama disadari oleh pendiri negara RI. Oleh karena itu dalam semboyan yang terdapat dalam lambang burung  Garuda terdapat kalimat “Bhineka Tunggal Ika” yang mengandung arti meskipun berbeda-beda tetapi memiliki satu tujuan.
Berkaitan dengan keanekaragaman kebudayaan, Parsudi Suparlan mengemukakan bahwa di  Indonesia terdapat tiga golongan kebudayaan yang masing-masing mempunyai corak sendiri-sendiri. Ketiga golongan tersebut satu dan yang lain berbeda tetapi saling berkaitan, dan ketiganya merupakan satu kesatuan yang disebut Kebudayaan Indonesia. Ketiga golongan tersebut terdiri atas : (1) kebudayaan suku bangsa ; (2) kebudayaan umum lokal dan (3) kebudayaan nasional.
Diantara ketiga golongan kebudayaan yang paling berakar adalah kebudayaan suku bangsa, karena sejak kecil seseorang dibesarkan dalam suasana suku bangsa melalui proses sosialisasi dalam keluarga dan lingkungan kerabatnya. Setelah itu kebudayaan umum lokal yang diperoleh melalui berbagai macam corak dan bentuk pergaulan dengan sesamanya dalam suasana umum yang berlaku setempat. Kebudayaan nasional pada umumnya  mulai dikenal oleh masyarakat sejak anak-anak mulai sekolah.
Dibandingkan dengan dua  golongan diatas, kebudayaan nasional Indonesia penggunaannya belum merata meliputi seluruh warga masyarakat Indonesia. Ketidakmerataan kebudayaan nasional Indonesia karena : (1) pusat-pusat kegiatan kebudayaan nasional adalah di kota-kota dan di pusat-pusat pemerintahan ; (2) belum semua orang Indonesia berbahasa atau memahami bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi ; (3) kebudayaan nasional Indonesia bersifat resmi atau formal khususnya yang berlaku di lingkup sosial seperti di kantot-kantor pemerintahan, sekolah, universitas, dan sebagainya ; (4) terwujudnya kebudayaan nasional adalah baru, walaupun landasannya yang bersumber pada Pancasila dan UUD 1945 sudah dimantapkan tetapi perwujudan kebudayaan tersebut dalam pranata-pranata dan sikap para individu nya belum sesuai.
Keberagaman budaya memberikan manfaat bagi bangsa kita. Dalam bidnag bahasa, kebdayaan daerah yang berwujud dalam bahasa daerah dapat memperkaya perbendaharaan istilah dalam bahasanIndonesia. Sementara itu, dalam bidang pariwisata, potensi keberagaman budaya dapat dijadikan objek dan tujuan pariwisata di Inonesia yang bsia mendatangkan devisa. Pemikiran yang timbul dari sumber daya manusia di masing-masing daerah dapat pula dijadikan acuan bagi pembangunan nasional. Di dalam keberagaman pasti ada yang namanya konflilk atau permasalahan yang semisal seperti hal kecil saja yaitu kesalahpahaman. Solusi yang dapat dilakukan dalam mengatasi atau mengikis kesalahpahaman dan membangun benteng saling pengertian adalah dengan multikulturalisme dan sikap toleransi serta empati.
1)      Multikulturalisme
Multikulturalisme adalah istilah yang digunakan untuk mnejelaskan pandangan seseorang tentang ragam kehidupan di dunia, ataupun kebijakan kebudayaan yang menekankan tentnag penerimaan terhadap realitas keragaman, dan berbagai macam budaya (multikultural) yang ada dalam kehidupan masyarakat menyangkut nilai-nilai, sistem, budaya, kebiasaan, dan politik yang mereka anut.
Di dalam multikulturalisme masyarakat diminta untuk melihat dan menyikapi perbedaan, multikulturalisme juga mengajak masyarakat untuk melihat keragaman budaya dalam kacamata kesederajatan, maksudnya tidak ada budaya yang lebih tinggi daripada budaya lain. Di dalam multikulturalisme juga tidak boleh ada diskriminasi terhadap suatu komunitas suku bangsa tertentu karena hal itu akan menjadi benih dalam berbagai aspek kebangsaan baik sosial, politik, hukum, maupun pertahanan dan keamananan. Hanya dengan cara demikian seluruh potensi suku bangsa akan bahu-membahu membangun peradaban bangsanya yang lebih baik.
2)      Toleransi dan Empati
Sikap toleransi berarti sikap yang rela menerima an menghargai perbedaan dengan orang atau kelompok lain.
Empati adalah sikap yang secara ikhlas mau merasakan pikiran dan perasaan orang lain.
Sikap toleran dan empati ini sangat penting ditumbuhkembangkan dalam kehidupan masyarakat yang majemuk seperti di Indonesia. Cara berpikir yang seperti ini akan membawa kita pada siakp dan tindakan untuk tidak memperuncing perbedaan, tetapi mencari nilai-nilai universal yang dapat mempersatukan.
Dengan keanekaragaman kebudayaannya tersebut, Indonesia dapat dikatakan mempunyai keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya. Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi.
Bahan bacaan :
·         Handoyo, Eko dkk, Studi Masyarakat Indonesia (FIS UNNES 2007)
·         James P. Spradley, Metode Etnografi, PT Tiara Wacana Yoga (018/sosbud/perpus pls/ ’07)
·         Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antroplogi (edisi revisi 2009)
Internet :
·         Antropologi – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
·         http://dilihatya.com/903/pengertian-antropologi-menurut-para-ahli
·         http://media.kompasiana.com/buku/2014/04/02/definisi-latar-belakang-ruang-lingkup-antropologi-dengan-ilmu-ilmu-lain-645901.html
·         http://ridwanassundawy.blogspot.com/2013/03/keberagaman-budaya-indonesia.html
Penulis :
·         Haryani, Mahasiswi jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES
·         E-mail : haryanisiiailsagatha@gmail.com
·         Blog : haryaniailsagatha.blogspot.com




0 komentar:

Posting Komentar

silahkan teman-teman berkomentar dengan bahasa yang baik dan benar :)