Peran IPNU IPPNU Dalam
Pembentukan Karakter di Kalangan Remaja Sebagai Generasi Emas Penerus Bangsa
Oleh : Haryani
Fak / Prodi : FIP / PLS
Unnes 2014
Membicarakan mengenai tantangan bangsa Indonesia
ke depan. Banyak permasalahan yang akan dihadapi oleh bangsa Indonesia. Oleh
karena itu, agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju dan bisa menghadapi
tantangan di masa mendatang harus dipersiapkan generasi penerus bangsa yang
cerdas, berintelektual, kreatif dan terampil. Mengapa harus demikian ? mengapa harus pemuda
? jawaban dari pertanyaan tersebut
karena generasi muda
Indonesia merupakan ujung tombak bangsa ini untuk menuju perubahan yang
lebih baik dari para pendahulunya, karena pemuda adalah sebagai estafet
pembangunan bangsa. Pemuda merupakan pemimpin bangsa di masa depan, pemikiran
untuk menentukan arah yang terbaik untuk negeri ini. Karena masih mempunyai
idealisme yang masih murni dalam pikiran mereka, pemerintah harus menampung
atas pemikiran mereka.
Dewasa ini membuat kita miris melihatnya,
yaitu rusaknya moral para pemuda pemudi bangsa Indonesia. Moral para generasi
penerus bangsa terus dipertanyakan. Surat kabar selalu membawa berita yang
mencemaskan, tentang gejala kemerosotan moral yang sedang tumbuh dengan
cepatnya belakangan ini. Usaha untuk menanggulangi kemerosotan moral itu sudah
banyak dilakukan, baik olah lembaga keagamaan, pendidikan, sosial, maupun
instansi pemerintah. Namun pembendungan arus yang berbahaya itu belum tampak,
bahkan yang terjadi malahan sebaliknya. Dimana-mana dekadensi moral semakin
menjadi-jadi tidak saja terjadi dikota -kota besar tetapi sudah menjalar sampai
ke pelosok tanah air,ke kota kecil dan desa terpencil sekalipun.
Pada selasa, 22 Januari 2013 terjadi kasus
pembunuhan pada siswa MTS oleh teman sebayanya sendiri, yang juga menjadi pacar
korban. Berita tersebut diberitakan lewat media massa koran Republika Jawa
Tengah dan DIY, sebelum melakukan pembunuhan pada korban, tersangka juga sudah
berniat untuk melakukan hubungan intim dengan korban. Dan masih banyak lagi
perilaku-perilaku yang dilakukan oleh para remaja sekarang ini. Sungguh
mengerikan perkembangan di jaman sekarang ini. Jika kita sebagai remaja dan
sebagai pemuda penerus bangsa jika tidak memiliki benteng pertahananan diri
dari hal hal yang negatif.
Dari
gambaran tentang pemuda-pemudi di era sekarang ini kita tahu bahwa para pemuda
Indonesia saat ini seolah tidak berdaya menghadapi gempuran arus globalisasi
yang dihiasi ekspansi tradisi bangsa asing. Meskipun tidak ada bukti empiris
yang menunjukkan bahwa semua budaya asing memberikan dampak negatif bagi
generasi muda, namun jika kondisi ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin
bangsa Indonesia akan kehilangan jati dirinya, sehingga akan terjebak dalam
kolonialisme kontemporer tergantung dan mudah dikendalikan bangsa lain.
Kekhawatiran ini semakin membayang di depan mata ketika melihat realitas pemuda
masa kini yang pemahaman terhadap sejarah dan nilai-nilai budaya nasionalnya
menurun drastis. Mereka seakan lebih bangga mengidentifikasi diri kepada bangsa
lain yang lebih maju ilmu pengetahuan dan teknologinya.
Supaya
realitas memprihatinkan ini segera berakhir, pemuda harus tampil di barisan
terdepan dalam upaya menyelamatkan bangsa Indonesia dari ancaman hilangnya
identitas nasional. Inilah perjuangan berat yang terhampar di depan mata dan
menuntut komitmen utuh dari segenap pemuda Indonesia. Agar perjuangan ini
berhasil, setidaknya ada peran yang harus dijalankan oleh para pemuda.
Pertama, Character builder (Pembangun
Karakter): Tergerusnya karakter positif—seperti ulet, pantang menyerah, jujur,
dan kreatif—yang dibarengi tumbuhnya karakter negatif seperti malas,
koruptif, dan konsumtif di kalangan masyarakat Indonesia, menuntut pemuda untuk
meresponnya dengan cepat dan cerdas. Mereka harus menjadi pioner yang
memperlihatkan kesetiaan untuk memegang teguh kearifan lokal seperti yang
dicontohkan pemuda generasi terdahulu.
Kedua, Caharacter Enabler (Pemberdaya
Karakter): Pembangunan karakter bangsa tentunya tidak cukup jika tidak
dilakukan pemberdayaan yang berkesinambungan. Oleh sebab itu, pemuda harus
memiliki tekad untuk mejadi role model dari pengembangan karakter bangsa yang
positif. Peran ini sangat berat karena memerlukan kesadaran kolektif serta
kohesivitas yang tinggi di kalangan pemuda. Lebih dari itu, mereka juga harus
memiliki keteguhan ketika terlibat dalam dialektika budaya dengan bangsa asing.
Ketiga, Character engineer (Perekayasa
Karakter): Peran ini menunut generasi muda untuk terus melakukan pembelajaran.
Pasalnya, pengembangan karakter positif bangsa menunut adanya modifikasi dan
rekayasa yang tepat sesuai dengan perkembangan zaman. Sebagai contoh, karakter
pratriotisme tentunya tidak harus diartikulasikan dalam konteks fisik, tetapi
dalam konteks mental seperti kesediaan untuk lebih mencintai hasil karya dan
produk-produk Indonesia.
Indonesia memiliki pemuda unggul. Kita tahu
bahwa generasi Muda Indonesia telah memperoleh prestasi dalam berbagai
bidang. mulai dari bidang akademik maupun non-akademik. Untuk itulah negara ini
patut untuk optimis menjadi negara yang besar. Negara ini bisa menjadi negara
maju dengan pemuda yang berpikiran kedepan tapi melihat dan mempelajari ada apa
yang salah dengan negeri ini, Agar tidak melakukan kesalahan yang sama.
Perkembangan zaman yang serba modern, sebagai generasi pemuda kita dituntut
harus memiliki skill dan
berdaya saing yang tinggi. Jika tidak, maka kita akan kalah bersaing dengan
negara lain yang memiliki daya saing yang tinggi dan juga akan muda tenggelam
dalam kemajuan zaman.
Generasi muda Indonesia tinggal mengasah dan
menumbuhkan kembali rasa nasionalisme. Karena dengan rasa yang cinta terhadap
Indonesia akan tumbuh kembali rasa kesatuan dalam negeri ini yang semakin solid
tidak mudah digoyahkan oleh budaya asing. Saling menghormati satu sama lain,
tidak ada lagi yang korupsi, mempertahankan norma-norma sesuai dengan budaya
sendiri. Sehingga keharmonisan negara Indonesia tetap akan terjaga dan jati
diri atau identitas bangsa Indonesia tetap terjaga.
Di tangan generasi muda nanti akan membuat dunia
berdetak kagum dengan kemajuan Indonesia. Dengan rasa percaya diri, memiliki
kemampuan yang baik dan memiliki rasa nasionalisme yang besar yang berdasarkan pancasila, menjadi
pemimpin atau sebagai masyarakat penerus pembangunan untuk negeri ini suatu
saat nanti akan terhindar dari berbagai macam persoalan di Indonesia seperti
korupsi, terorisme, globalisasi, dan akan merawat Sumber Daya Alam (SDA) secara
bijak & mandiri tanpa ada campur tangan dari negara asing. Mengingat
kembali pengorbanan dan perjuangan para pahlawan yang mengorbankan jiwa, raga,
keluarga dan harta demi memperjuangkan kemerdekaan dan sekarang generasi muda
tinggal mewujudkan cita-cita atau tujuan negara Indonesia sesuai dengan
pancasila.
Dengan adanya
IPNU IPPNU sebagai salah satu organisasi keterpelajaran yang di bawah naungan
Nahdlatul Ulama untuk memerankan kepemimpinan di masa datang dengan semangat
dan berjiwa nahdiyin. Organisasi ini berbasis keterpelajaran, kekeluargaan,
kemasyarakatan, dan keagamaan. Tingkat kepengurusan dalam meliputi, pimpinan pusat, pimpinan wilayah,
pimpinan cabang, pimpinan anak cabang, pimpinan ranting, dan pimpinan
komisariat. Meskipun bergerak dalam basis keterpelajaran, akan tetapi tidak
banyak yang tahu tentang organisasi IPNU IPPNU, baik di tingkat pimpinan
ranting, anak cabang, maupun komisariat. Memang ada beberapa sekolah yang
mendirikan komisariat IPNU IPPNU, akan tetapi banyak pula pelajar atau remaja
yang masih awam dengan organisasi IPNU IPPNU.
Munculnya organisasi IPNU-IPPNU
adalah bermula dari adanya jam’iyah yang bersifat local atau kedaerahan, wadah
yang berupa kumpulan pelajar dan pesantren yang kesemuanya dikelola dan diasuh
oleh ulama’. Jam’iyah tersebut tumbuh dan berkembang diberbagai daerah hampir
diseluruh belahan bumi Indonesia misalnya jam’iyah dzibaan, yasinan dan
lain-lain, yang semuanya memiliki jalur tertentu dan satu sama lain tidak
berhubungan. Hal ini disebabkan oleh perbedaan nama yang terjadi didaerah
masing-masing, mengingat lahirnya pun atas inisiatif diri-sendiri.
Selalu aktif dan mencari solusi agar
generasi muda dapat antusias mengikuti kegiatan keagamaan. Kegitan
keagamaan di sekolah dirasa kurang efektif karena hanya mengajarkan teori saja.
Imbasnya masih banyak pelajar yang terlibat tawuran, narkoba, dan
kegiatan-kegiatan negatif lainnya. Karena pada dasarnya memang mereka tidak
tahu wadah yang benar untuk mengekspresikan jiwa mudanya. Disinilah peran IPNU
IPPNU untuk mewadahi pelajar agar mendapat pengalaman keagamaan yang lebih.
Sebagai organisasi yang bergerak di bidang keagamaan, tentunya IPNU IPPNU tidak
hanya mengajak untuk bersholawat atau membaca diba’ saja. Namun, IPNU IPPNU
juga mengajarkan bagaimana mengelola organisasi dan mengurusi rumah tangga IPNU
IPPNU di tiap wilayah kerjanya masing-masing. Dengan begitu seorang pelajar
bisa tahu bagaimana caranya memanagemen organisasi.
Peran IPNU IPPNU menjadi benteng
akidah Ahlussunnah Wal Jama’mah dengan mengajak pelajar melestarikan budaya NU.
IPNU IPPNU merupakan kader-kader bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai
Islam tanpa kekerasan, karena banyak gerakan-gerakan atau organisasi yang
bersifat radikal yang mengatasnamakan Islam dan menjadikan generasi muda
sebagai target utama. Oleh karena itu, perlu perisai untuk
membentengi generasi muda dari ancaman gerakan-gerakan radikalisme dan sebagai
penerus perjuangan para ulama’ NU.
Tidak hanya dalam bidang keagamaan,
IPNU IPPNU mampu memberikan sumbangsih dalam bidang sosial masyarakat. IPNU
IPPNU juga berperan dalam salah satu program Badan Narkotika Nasional (BNN) yaitu
program diseminasi dan informasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba atau
P4GN. Peran IPNU dan IPPNU dalam upaya P4GN sangatlah potensial, karena secara
kelembagaan, organisasi tersebut berada di bawah NU yang merupakan ormas besar
dan tersebar di seluruh nusantara.. Selain itu, baik IPNU maupun IPPNU
merupakan organisasi pengkaderan yang menanamkan jiwa-jiwa kekeluargaan,
kemasyarakatan dan kebangsaan yang selaras dengan tujuan program BNN. Semangat
mendukung P4GN dilakukan secara nyata oleh IPNU IPPNU, terbukti pada tanggal 24
Maret 2012 IPPNU melakukan Gerakan Laskar 1000 Pelajar Putri yang menolak keras
penyalahgunaan narkoba, pornografi, dan kekerasan yang kerap terjadi di
kalangan anak muda.
IPNU-IPPNU merupakan organisasi
keterpelajaran. Organisasi yang mewadahi para pelajar, santri dan mahasiswa
dalam upaya belajar dan mengungkap jati dirinya. Di sana akan diketahui
karakter mereka. Karakter seorang pemimpin untuk dirinya sendiri maupun orang
disampingnya. IPNU-IPPNU bagaikan sebuah gerbang yang mengantarkan para
generasi muda pada miniatur dunia. Oleh karena itu di dalam organisasi ini
mereka diberi bekal pendidikan karakter, mereka diajarkan bagaimana caranya
berbagi, mengabdi, menggapai cita dan asa. Para kader akan lebih percaya diri
untuk menunjukkan eksistensi diri demi menunjukkan pada dunia bahwa mereka
bisa.
Nahdlatul ‘Ulama memiliki komitmen
untuk membentuk watak pelajar dan generasi muda yang berakhlakul karimah.
Generasi muda dan pelajar merupakan tulang punggung suatu Negara dan agama.
Dengan usia yang masih sangat produktif, diharapkan generasi muda dan pelajar
tidak hanya dapat menghasilkan karya-karya yang maha besar tetapi juga memiliki
konsistensi di dalam berakhlak. Ilmu tanpa akhlak hanya akan menghasilkan ilmu
yang implementasinya tanpa nilai, yang justru nilai maslahat dan manfaatnya
sangat kecil dibandingkan dengan ilmu yang implementasinya disertai dengan
akhlak dan moral.
IPNU dan IPPNU harus memiliki
komitmen yang teguh untuk menjalankan misi tersebut dan harus memiliki
konsistensi yang tinggi di dalam mengadakan kegiatan yang tidak hanya menjadi
jawaban atas permasalahan masyarakat pada umumnya, tetapi juga mentransfer
nilai-nilai etika, moral, dan akhlak. Hal Itu karena pentingnya akhlak dan
moral serta telah ditegaskannya misi IPNU dan IPPNU adalah pembinaan akhlak dan
moral. Maka dari itu, IPNU dan IPPNU harus berada di garis terdepan di dalam
memberikan peran untuk pembinaan akhlak bangsa dengan berbagai kegiatannya yang
berkualitas.
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan teman-teman berkomentar dengan bahasa yang baik dan benar :)